Idah, Dianiaya Oleh Orang Tua Angkat

Nasional / 28 August 2007

Kalangan Sendiri

Idah, Dianiaya Oleh Orang Tua Angkat

Puji Astuti Official Writer
7302

Zulkidah alias Idah, bocah berusia enam tahun warga Sanggau, Kalimantan Barat, menjadi korban penganiayaan ibu angkat hingga lumpuh. Beruntung, korban dapat diselamatkan warga saat kedua orang tua angkatnya tidak di rumah. Kondisi korban kritis sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Dokter Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat.Tubuh Idah hanya tersisa kulit dan tulang, kedua kaki lumpuh, serta tulang hidung patah akibat kerap disiksa sang ibu angkat. Korban juga tidak diberi makan selama lima hari. Untuk menanggung perbuatannya, kedua orang tua angkat korban ditahan di Markas Kepolisian Sanggau.

Kondisi Idah memang terus membaik. Nafsu makannya sangat baik sehingga berat badannya bertambah. Ketika dibawa ke rumah sakit pada 14 Agustus silam hanya delapan kilogram, sekarang sudah 10 kilogram. Bocah perempuan itu pun sudah mau berbicara, bahkan tidak ragu mengungkapkan keinginannya bila sembuh nanti.Bertahun-tahun Idah dianiaya ibu angkatnya, Titin Indah Lestari alias Satin, di rumahnya di kawasan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar. Ia dipukul, disiram air panas, disundut bara rokok, juga dikurung berhari-hari di kamar mandi tanpa diberi makan. Padahal, Satin masih terhitung kerabat Idah.

Clara, ibu kandung Satin yang setia mendampingi Idah, tak bisa memaafkan anaknya meski korban hanyalah cucu angkat. Kendati terlihat lebih sehat, bekas luka di sekujur tubuh idah masih membekas akibat penganiayaan ibu angkatnya. Kasus kekerasan dalam rumah tangga seperti ini, sangat memprihatinkan.Tidak terbayangkan akibatnya dalam pertumbuhan Idah ke depan nanti, bukan hanya kondisi fisiknya yang penuh luka dan cacat, tetapi juga pengaruhnya bagi perkembangan kejiwaan dan meltalnya.

Bisa dipastikan akan membutuhkan proses pemulihan yang panjang bagi trauma yang dialami Idah, dan bukan hal yang mudah untuk membangun kepercayaan diri serta rasa bahwa dia dikasihi. Anak merupakan harta yang Tuhan percayakan kepada orang tua untuk dirawat dan dibimbing. Memang tugas ini bukanlah hal yang mudah, tapi merupakan suatu rahmat tersendiri jika Anda menjadi orangtua. Perlakuan penuh kasih dan bimbingan yang penuh tanggung jawab akan sangat berarti buat si anak. Bimbingan yang anak terima saat ini, akan mempengaruhinya ketika ia dewasa. (VM)

Sumber : Liputan 6
Halaman :
1

Ikuti Kami